Trik Membangkitkan Semangat Menulis di Saat yang Tepat
Tapi aku tidak putus semangat untuk tetap mengikuti perkuliahan hari ini dengan menyimak dan sesekali kucoba untuk merangkai kata demi kata agar dapat membangkitkan semangat untuk tetap bisa melakukan dua aktifitas menyimak dan menulis.
Semangattttttttt. Itulah yang sesekali muncul dalam hatiku untuk dapat melewati saat-saat jenuh seperti yang kurasakan saat ini. Sesuai juga dengan tema diskusi materi kelompok 8 dan 9 hari ini yang membahas tentang materi menulis. Teori tersebut sudah banyak kudengar dan kubaca baik itu dari google, zoommeet, pelatihan, seminar, maupun diskusi langsung dengan teman yang memahami tentang materi ini, tapi semangat menulisku sampai hari ini masih sangat biasa-biasa saja.
Alhamdulilah ketika aku jenuh saat ini, langsung ingat untuk berkunjung dan menulis di Blog yang sudah lama terabaikan. Satu....dua.....tiga....ketika membuka Blog kembali serangan fajar "malas" dan bingung mau menulis apa tiba-tiba muncul. Seketika teringat ilmu yang kudapat ketika mengikuti pelatihan menulis yang dibimibing oleh Om Jay dan PGRI. Akhirnya rasa kantuk dan migrainku hilang seketika. Terbukti dengan hasil ketikan yang sudah kutorehkan di Blog saat ini.
Terdengar suara diskusi di zoommeet dan sesekali kuarahkan pandanganku ke layar zoommmeet. Saat ini sengaja kulakukan tampilan dua layar di desktop (multitasking) agar dapat melakukan kegiatan menyimak perkuliahan yang sesekali diselingi dengan menulis di blog untuk menghindari rasa kantuk ini. Diskusi dimenit ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh audiens yang menanyakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis.
Bapak Dosen dr.Masrin menjelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi faktor tersebut. Faktor eksternal salah satunya adalah lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menulis. Sedangkan faktor internal lebih condong pada kondisi kesehatan.
Untuk membangkitkan semangat menulis, sebaiknya tenaga pendidik juga menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa. Jika siswa merasa nyaman dan gembira, maka akan memudahkan untuk memunculkan ide atau kata-kata yang dapat dirangkai menjadi kalimat, paragraf, bahkan wacana. Jangan lupa juga guru harus memberikan teori-teori konsep menulis yang baik dan benar. Pastikan anak memahami secara konseptual tentang apa yang akan ditulis. Bagaimana narasi dan cara menulisnya, dan sebagainya. Yang paling penting dari keberhasilan menulis agar tepat sasaran adalah biasakan anak untuk menulis sesuai dengan tingkatan usia.
Cobalah dimulai dengan memberikan tugas kepada anak untuk menulis gagasan/ide-ide pengalaman pribadi karena kejadian itu sudah dialamai, maka anak akan lebih leluasa untuk menungkan ke dalam tulisan. Lalu setelah itu bisa dilanjutkan dengan penugasan untuk beranjak pada keterampilan menulis jenis tertentu harus dilatih secara kontinyu. Bisa karena Biasa. Itulah kalimat yang harus digaris bawahi untuk dapat merangkai kata hingga menjadi tulisan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Comments
Post a Comment