Semangat Juang Mengasah Keterampilan Kosa Kata

Sabtu, 3 Desember 2022 adalah hari perkuliahanku yang ke 11 di semester dua ini. Pukul 07.18 Prof. Dendy Sugono baru berhasil bergabung di ruang zoom meeting. Keterlambatan beliau masuk ruang perkuliahan hari ini karena terkendala jaringan. 

Pukul 07.21 kelompok 8 memulai perkuliahan Sosiolinguistik dengan menyampaikan paparan materi terkait ragam bahasa. 

Sambil menyelam minum air. Itulah pribahasa yang sedang ku praktikkan pagi ini. Mendengarkan materi dari ruang zoom lalu menulis di blog. Salah satu slide menarik perhatian untuk di cantumkan dalam tulisan kali ini. Agar materi yang ku screenshot dapat ditayangkan dalam bentuk tulisan, maka beberapa langkah harus kulakukan.

Langkah-langkah untuk mengubah file jpg ke file word :

1. Lakukan screenshoot file pada tampilan dektop

2. Simpan file tersebut

3. Buka jendela word

4. Buka file screenshoot lalu klik kanan dan pilih copy

5.  Kembali ke lembar kerja wor lalu klik kanan dan pilih paste

6. Simpan file dalam bentuk pdf

7. Buka lembar kerja word

8. Di menu insert pada ribbon text klik objek. Ikon objek berbentuk kotak

9. Pilih objek

10. Pilih file pdf yang ada di folder yang akan diubah ke word lalu pilih insert

11. Tunggu beberapa saat hingga file asli jpg yang diubah ke pdf akan berubah menjadi word yang siap diedit.

                            


                                        Gambar : File asli yang di screenshoot


File di atas akan berubah menjadi file word, seperti tampak pada file di bawah ini. File di atas yang tidak dapat berubah hanya pada bagian judul saja. 


yaitu bidang ilmu etnolinguistik atau sosiolinguistik tentang bahasa dalam hubungannya dengan sernua variabel di luar bahasa. Yang dimaksud dengan variabel di luar bahasa tersebut adalah kebudayaan etnisitas dan faktor soslal Iainya. Faktor-faktor soslal itu, mencakupi status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, jenis kelamin dan sebagatnya.
Sumarsono (2002:309) menyatakan bahwa etnografi dipandang sebagai kajian Yang memberikan Suatu masyarakat  atau etnik, sedangkan dalam etnografi kornunikasi difokuskan kepada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat
Pendekatan Etnografi komunikasi memiliki keberadaan Yang penting dalam menjelaskan hadirnya  bahasaftuturan dalam masyarakat. Selama ini para linguis dengan mudah mampu menjelaskan kalimat dari aspek gramatikal dan semantik dengan mudah. Namun tidak demikian Saat menjelaskan kalimat atau tuturan Yang berkaitan dengan maksud serla fungsi penggunaan. Peran konteks sangat diperlukan dalam memaknainya.

Semoga rangkaian kata-kata yang tayang di Blog kali ini bermanfaat untuk penulis dan pembaca. Tak terasa saat ini sudah menunjukkan pukul 08.04. Perkuliahan Sosiolinguistik masih berlangsung dalam bentuk tanya jawab terkait materi yang sudah dipaparkan oleh tim penyaji. Walau sesi ini tanpa didampingi Dosen pengampu karena tadi terkendala jaringan sehingga zoom sempat terputus, tetapi suasana diskusi masih sangat aktif. Begitulah jika yang diskusi adalah orang-orang dewasa, tanpa didampingi oleh tim penilaipun diskusi akan tetap berlangsung dengan suasana yang aktif. 

Prof. Dendy berhasil kembali ke ruang zoom meeting pukul 08.15. Namun suara beliau tidak terdengar di ruang zoom. Sepertinya kendala teknis yang beliau alami belum ada solusi. Akhirnya diskusi yang tadi sudah ditutup oleh tim penyaji dibuka kembali dengan sesi tanya jawab. Kali ini Pak Rahmat yang dari Bogor menanyakan kebenaran arti Linguafranka. Pertanyaan Pak Rahmat ditanggapi oleh Bu Sylvia Siregar dan Bu Okto Bertha hingga pukul 08.28 perkuliahanpun berakhir. 


















Comments